SeredNews - Hari kedua kegiatan kros cek dan pendataan pohon jati emas di kebun sikandang Desa Sered Dusun Ciledok telah rampung dilaksanakan oleh Pemdes Sered bersama Paguyuban Jati Makmur Sikandang (PJMS). Sebagaimana diketahui bahwa PJMS itu adalah sebuah paguyuban yang dibentuk oleh tokoh masyarakat bersama Pemerintah Desa pada tahun 2005 menjelang akhir kepemimpinan Kepala Desa Sutarno, dan dilanjutkan oleh Kepala Desa H. Khasani yang menjabat sebagai Ketua Umumnya.
Baca juga : https://sered-banjarnegara.desa.id/artikel/2022/6/22/pemdes-sered-bersama-pjms-data-pohon-jati-emas-sikandang
Dari penanaman awal sebanyak kurang lebih tiga ribu bibit pohon jati pada tahun 2005 di musim kemarau saat itu memang terdapat beberapa bibit pohon yang mati, namun hasil kros cek hari terakhir pada Rabu (22/6) sungguh jauh dari prakiraan dan hanya teridentifikasi sebanyak 890 pohon.
Selama 17 (tujuh belas) tahun pohon jati boleh dibilang tidak tumbuh sebagaimana mestinya, karena dari hasil data pengukuran lingkar pohon (ubed) masih ada banyak pohon yang hanya berukuran lingkar terkecil 20cm dan terbesar hanya 1 (satu) pohon yang berukuran lingkar 150cm, selebihnya berukuran antara 40, 60 sampai 90an cm.
Dilihat dari jarak tanam memang sangat kurang renggang dan faktor perawatan yang buruk juga mempengaruhi kembang tumbuh pohon jati tersebut. Akan tetapi apapun keadaannya hasil dari kegiatan kros cek ini akan dibawa pada rapat lanjutan antara Pemdes Sered bersama PJMS dan instansi terkait untuk diambil tindakan apakah nantinya akan dilakukan penebangan atau revitalisasi.
Komentar yang terbit pada artikel "17 Tahun Tanam Pohon Jati Di Sikandang, Hasil Kros Cek Jauh Dari Prediksi"