SeredNews - Kebun sikandang awalnya adalah tanah suksara seluas 3 ha (tiga hekto are) yang ditumbuhi ribuan pohon bambu. Pada tahun 2005 oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banjarnegara melalui program TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa) pohon bambu tersebut dibabat dan diganti dengan tanaman jati emas dalam bentuk hibah bibit.
Kini 17 (tujuh belas) tahun sudah berlalu, sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Paguyuban Jati Makmur Sikandang (PJMS) yang dibentuk pada tahun 2006 maka pada tahun 2022 ini perlu adanya inventarisir dan pendataan pohon jati.
Hasil rapat pengurus Paguyuban Jati Makmur Sikandang bersama Pemerintah Desa di Dusun Ciledok pada Sabtu (18/06) pukul 14:00 memutuskan bahwa pada tahun 2022 ini jati emas sikandang perlu diinvetarisir dan kros chek kondisi terkini. Jumlah awal penenaman tahun 2006 sebanyak 3000 (tiga ribu) bibit poho jati.
hasil cross check dan inventarisir pohon jati tersebut selanjutnya akan dibawa pada rapat umum yang melibatkan berbagai pihak seperti Pemerintah Desa, seluruh anggota PJMS, tokoh masyarakat, dan dinas terkait, untuk menentukan langkah kebijakan lanjutan apakah ditebang atau masih perlu pemeliharaan.
Menindaklanjut hal tersebut Yuanita Dyah Ratnawati, S.Pd sebagai Kepala Desa Sered memerintahkan kepada jajarannya untuk bersama dengan PJMS melakukan pendataan jumlah dan ukuran diameter pohon jati secara menyeluruh.
Akhirnya pada Selnin (20/6) dikoordinir oleh Syarif Hidayatuloh Kepala Dusun II Ciledok proses pendataan pohon jati hari pertama dilakukan dengan membentuk 3 (tiga) tim (A, B, dab C). Hasil pendataan seluruh tim untuk hari pertama berhasil mendata sebanyak 510 pohon jati dengan beragam diameter, dan baru akan dilanjutkan pada Kamis pagi (23/6) jam 08:00 Wib.
Komentar yang terbit pada artikel "Pemdes Sered Bersama PJMS Data Pohon Jati Emas Sikandang"