Sistem Informasi Desa Sered

Kecamatan Madukara
Kab. Banjarnegara - Jawa Tengah

Pilkada Serentak

27 November 2024

 
Hari
Jam
Menit
Detik
3

Artikel

Sejarah Desa Sered

Parso

21 Desember 2018

58.938 Kali dibuka

Update Artikel : 07 November 2023

SeredNews - Sejarah Desa Sered berawal dari seorang tokoh pendakwah bernama Kyai Nurijan atau Nurliman yang selalu mengajarkan tentang Nur Sejati. Kemudian warga setempat menyebutnya sebagai Eyang Nur Sejati. 

Legenda Desa Sered

Sebelum dikenal sebagai Desa Sered, wilayah ini terbagi menjadi dua dusun utama, yaitu Dusun Krajan yang bernama Windusari, dan Dusun Ciledok yang bernama Karangsari.

Peristiwa penting dalam sejarah Desa Sered terjadi sekitar tahun 1554 M, pada masa pemerintahan Kasultanan Pajang atau Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh seorang pemimpin kuat yang dikenal dengan beberapa nama, seperti Raden Mas Karèbèt, Joko Tingkir, Sultan Adiwijaya, atau Hadiwijaya.

Pada masa itu, dakwah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Salah satu tokoh dakwah yang sangat dihormati adalah Eyang Nur Sejati. Beliau seringkali beristirahat di sebuah batu yang dikenal sebagai "batu lampar", yang terletak di sekitar sungai Windusari yang mengalir ke Mbelong. Batu lampar ini menjadi tempat bersejarah karena menyaksikan banyak momen penting dalam perjalanan dakwah Eyang Nur Sejati.

Namun, seiring berjalannya waktu, terjadi tragedi yang mengubah wajah sungai dan batu lampar ini. Sebuah longsor terjadi, merobohkan sebuah pohon benda dan batu lampar tersebut terbawa oleh arus sungai, membendung aliran sungai dan membentuk apa yang saat ini dikenal sebagai Kedung Windusari.

Peristiwa tragis ini memberikan pelajaran berharga bagi Eyang Nur Sejati, dan dalam setiap kesempatan dakwahnya, beliau selalu menyampaikan pesan penting, "dadi uwong iku kudu seret cekelan nursejati, carane pripun? Carane kon podo teyeng arsanonggo artine hangkrekso tetonggo, mergo yen ora seret maka bakal kesered terus" 

Aritnya, "jadi orang itu harus berpegangan kuat pada nursejati, Bagimana caranya? caranya anda harus bisa arsanonggo artinya menghargai tetangga. karena kalau tidak kuat (dalam berpegangan pada nursejati) akan terus terseret."(terjemahan bebas).*** (sumber : wawancara dengan sesepuh desa tanggal 26 Juni - 02 Juli 2023).

Cerita rakyat turun-temurun :

Setelah terbentuk menjadi sebuah desa, di Dusun Ciledok (Karangsari saat itu) muncul juga sosok tokoh bernama Ki Ageng Bramasari. Beliau adalah seorang ulama sakti yang kemudian oleh penduduk setempat disebut sebagai Ki Ageng Bramasari.

Beliau merupakan seorang petani yang memiliki sawah di daerah Tlahab Pejawaran. Dalam membajak sawahnya beliau menggunakan seekor kerbau yang berwarna kuning yang kemudian penduduk menyebutnya kerbau kuning. Setiap akan membajak sawahnya Ki Ageng Bramasari membuat tali dari bambu, untuk mengikat kayu bakar dan rumput pakan kerbaunya. Mata bambu yang terkelupas dan jatuh dalam beliau membuat tali, akhirnya tumbuh menjadi tanaman bambu yang sangat lebat dan rimbun, yang pada akhirnya menjadi sebuah kebun yang kemudian dipergunakan sebagai kandang kerbau kuning, yang saat ini terkenal dengan nama Kebun Sikandang. Kemudian pada saat Ki Ageng Bramasari hendak mengguyang (memandikan) kerbaunya beliau membuat cemethi (pecut) dari bambu, dan serat bambu yang tajam (inis) nya dibuang di Nggalur (daerah krajan) kemudian inis tersebut tumbuh menjadi kebun bambu yang rimbun, yang kemudian bambu tersebut dinamakan Pring Inis (bambu inis).

Salah satu petilasan (punden) Ki Ageng Bramasari di dusun ciledok adalah tempat sajadah yang sampai saat ini dikeramatkan oleh sebagian penduduk, tepatnya disebelah tenggara (timur agak ke selatan) kebun bambu sikandang yang saat ini sudah berubah menjadi lapangan yang diberi nama "Maheso Gadhing" oleh Bapak Camat Madukara Tenang Suparyo, BA pada tahun 2006, Maheso artinya Kerbau dan Gadhing artinya Kuning (bahasa jawa). Punden tersebut dilingkari oleh empat pohon beringin dan dipagar dengan turus (pagar tumbuhan hidup). Petilasan tempat sajadah tersebut tanahnya selalu menonjol keatas menyerupai gundukan, walaupun sudah diratakan berkali-kali selang beberapa hari selalu kembali membentuk gundukan seperti semula.

Penelusuran Sejarah :

Dalam penelusuran/pelacakan sejarah, pada masa perang Diponegoro atau yang dikenal dengan istilah "Perang Tanah Jawa" pada tahun 1831, ternyata terdapat data pada tahun/masa tersebut Desa Sered dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Uda Wijaya yang menjabat selama 15 (lima belas tahun) 1816-1831. (sumber : wawancara dengan sesepuh desa tanggal 26 Juni - 02 Juli 2023).

Sehingga dari data penelusuran tersebut disimpulkan bahwa Kepala Desa pertama bernama Uda Wijaya.

Data KEPALA DESA SERED dari masa ke masa :

Kades Ke Foto Nama Kepala Desa Tahun Menjabat
1.    UDA WIJAYA 1816 - 1831
2.    SAYU 1831 - 1846
3.    SETRA MENGGALA 1846 - 1886
4.    WIRYOHARDJO MAS 1886 - 1889
5.    RANADI WANGSA 1889 - 1892
6.    MERTADI WANGSA 1892 - 1913
7.    RANA REDJA 1913 - 1941
8.     KARTA WIKRAMA 1945 - 1964
9.     T. WIRJO MIHARDJO 1964 - 1989
10      SOGOL SAKDIONO 1989 - 1995
11.     SUTARNO 1995 - 2004
12.     H. KHASANI 2004 - 2008
13.     SUTARNO, A.Ma.Pd 2009 - 2015
14.     ROKHADI 2015 - 2021
15.    YUANITA DYAH RATNAWATI, S.Pd 2021 - Sekarang

 

Komentar yang terbit pada artikel "Sejarah Desa Sered"

Admin

13 November 2023 14:36:20

Sudah diperbaiki mas, silakan klik refresh browser

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

Komentar Facebook

Aparatur Desa

Kepala Desa

YUANITA DYAH RATNAWATI, S. Pd

Sekretaris Desa

YUGO BUDI SAPUTRO, S. Sos.I

Kepala Urusan Keuangan

PARSO

Kepala Urusan Perencanaan

MISTAM

Kepala Urusan Umum dan TU

ARIF BUDIAWAN, SE

Kepala Seksi Pemerintahan

ALIMAN

Kepala Seksi Pelayanan

JAMAN

Kepala Dusun I

SUYITNO

Kepala Dusun II

SYARIF HIDAYATULOH

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Desa Sered

Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Suara Banjarnegara FM

104.4 FM Radio Suara Banjarnegara, media informasi dan edukasi warga Banjarnegara

Jam Kerja

Hari Mulai Selesai
Senin 07:30:00 15:00:00
Selasa 07:30:00 15:00:00
Rabu 07:30:00 15:00:00
Kamis 07:30:00 15:00:00
Jumat 07:30:00 11:00:00
Sabtu L I B U R
Minggu L I B U R

Statistik Pengunjung

Hari ini:229
Kemarin:306
Total:1.365.008
Sistem Operasi:Unknown Platform
IP Address:35.170.81.33
Browser:Tidak ditemukan

Komentar Terkini

Survei Warga

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-7.375330898545583
Longitude:109.71108198165895

Desa Sered, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara - Jawa Tengah

Buka Peta

Wilayah Desa