Sebagaimana gambar dalam Peta Desa, bahwasannya lokasi antara kedua dusun (Krajan-Ciledok) itu terputus. Warga masyarakat dusun ciledok jika hendak ke kantor desa sered harus melalui wilayah desa tetangga dulu (desa blitar).

Keperihatinan warga ini akhirnya menjadi sebuah gagasan awal untuk perlunya diadakan musyawarah warga (musrenbangdes) pada tahun 2005 yang saat itu desa sered dikepalai oleh Bapak H. Khasani. Hasil musrenbangdes tersebut kemudian dibawa ke kecamatan untuk diadakan musrenbangkec, guna mendapatkan prioritas alokasi dana dari PNPM Mandiri Perdesaan. Tetapi setelah dihitung oleh pihak Fasilitator Tehnik PNPM-MP Kec. Madukara Sofan, ST. saat itu, anggarannya terlalu besar dan tidak mungkin untuk didanai dari PNPM. Menurutnya anggarannya mencapai sekitar 2,5 M.

Dari masa kepemimpinan H. Khasani sebagai Kepala Desa Sered sampai dengan berganti Kepala Desa pada tahun 2010 sampai dengan 2015 Bapak Sutarno, A.Ma.Pd , harapan warga untuk dibangunnya jalan tembus tersebut masih menggelora, hingga pada akhirnya Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjarneggara (Yuanita Dyah Ratnawati) turut prikhatin akan kondisi desa kelahirannya tersebut dan selanjutnya memfasilitasinya membuat proposal pengajuan ke Dinas Sosial Kab. Banjarnegara.

Pada akhir Desember 2015 sampai berganti Kepala Desa lagi, hasil Pemilihan Kepala Desa Serentak gelombang pertama 5 Oktober 2015 terpilih Kepala Desa baru, Bp. Rokhadi untuk periode 2015-2021 kabar gembira tiba, Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara meloloskan proposal permohonan pembangunan jalan tembus antara dusun Ciledok ke dusun Krajan senilai Rp.170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta rupiah).

Dilihat dari besarnya nilai bantuan memang tidaklah cukup untuk membangun jalan tembus 100% tetapi bantuan ini menjadikan sebuah motivasi warga untuk bergotong royong dalam kegiatan padat karya ini yang rencananya akan dimuali pada tanggal 1 Maret 2016, hanya untuk pembabatan hutan (pembukaan jalan tanah) sedangkan untuk macadam/pengaspalannya akan dianggarakan dalam APBDesa Tahun 2017 bersumber dari Pos Bantuan Transfer Dana Desa, Kemudian untuk pembangunan jembatannya akan dialokasikan dengan Alokasi Dana Desa tahun 2018.

Lokasi pembangunan jalan tembus tersebut telah disurvei dan diukur oleh tim dari Pemkab Banjarnegara dibantu oleh Kepala Desa dan perangkat desa sered pada awal Pebruari 2016 lalu. Hasil survey panjang jalan mencapai 2 (dua) kilo meter dengan lebar 3 (tiga) meter.

Warga masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan jalan tembus ini sangat antusias dan merelakan tanahnya yang berupa kebun, beberapa meter untuk pembanguan ini tanpa ganti rugi. Mereka sadar hal ini untuk kemaslahatan dan kemakmuran bersama. (red).